Polymerase Chain Reaction, Alat Rekayasa Genetik
Polymerase Chain Reaction atau yang disingkat
dengan PCR merupakan alat yang berfungsi untuk mengetahui genetika (gen),
kelainan metabolik, penyakit bawaan, hingga mendeteksi penyebaran virus. Teknik
PCR yang pertama kali ditemukan oleh Karl B. Mullis pada tahun 1985 menjadi
populer di kalangan ilmuwan yakni dengan pengembangan DNA yang dapat
disintesiskan secara cepat. Karl B. Mullis lahir di Carolina Utara Amerika
Serikat 28 Desember 1944 tinggal di areal peternakan. Anak dari pasangan Cecil
Bank Mullis dan Bernice Alberta Barker menamatkan sarjana kimia di Georgia Tech
dan melanjutkan studi doktoralnya pada Universitas Carolina.
Metode Mullis sederhana, tetapi sangat
efektif. Langkah pertama dilakukan dengan memanaskan sampel DNA berserat ganda
pada temperatur mendekati titik didih untuk mendapatkan dua helai DNA berserat
tunggal. Kemudian menambahkan dua rangkaian pendek DNA yang terikat pada ujung
komplementer masing-masing helaian. Selanjutnya adalah menambahkan nukleotida
bebas dan enzim polimerase (suatu protein yang dapat mempercepat sebuah reaksi
kimia), dan kemudian bergabung dengan nukleotida target. Singkatnya, teknik PCR
memungkinkan kerja polimerase-DNA dapat diarahkan untuk sintesis wilayah DNA
tertentu. Berikutnya dengan mudah membuat salinan dari rangkaian DNA yang
diinginkan dengan melakukan proses tersebut berulang-ulang. Proses ini
memungkinkan para peneliti untuk membuat berjuta-juta salinan DNA hanya dalam
waktu beberapa jam.
Dengan memahami hal tersebut para ilmuwan
berharap dapat mengetahui penyebab penyakit atau kelainan genetika dan
bagaimana cara mengatasinya. Di bidang pendidikan, Fakultas Peternakan Unpad
dalam rangka meningkatkan mutu layanan akademiknya kepada mahasiswa telah
memiliki alat (PCR) ini. Menurut teknisi Laboratorium Reproduksi Ternak
Fakultas Peternakan Unpad Kikin Winangun, sumber sampel yang diteliti dapat
berupa darah dan materi lainnya. “Sampel yang digunakan dilakukan beberapa kali
pengulangan melalui PCR untuk mencapai rantai polimer. Disesuaikan dengan
kebutuhan” kata Kikin. Teorinya jika reaksi pelipatgandaan seratus persen,
dalam putaran ke-30 siklus rantai PCR dapat menghasilkan sebanyak kurang lebih
satu milyar molekul DNA target. Reaksi ini sangat detail sehingga dapat
mendeteksi kontaminasi virus dalam sampel yang diteliti.
https://peternakan.unpad.ac.id/polymerase-chain-reaction-alat-rekayasa-genetik/
Comments
Post a Comment