MAKALAH TENTANG “FISIKA dalam Bioteknologi”

ALAT PENGERING KAKAO

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Bioteknologi

Yang diampu oleh Dr. Parno, M,Si

 

 

 

                                                  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disusun Oleh:

Siti Khairunnisa

 210343606446

 

 


 

UN IVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOTEKNOLOGI

Desember 2021


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

            Indonesia memiliki  produsen kakao terbesar ketiga di dunia. Sumbangan devisa dari ekspor kakao pada tahun 2002 adalah sebesar US$ 701 juta, terbesar ketiga dari subsektor perkebunan setelah karet dan kelapa sawit. Dalam memproduksi kakao Sekitar 80% di Indonesia digunakan untuk ekspor, sedangkan sisanya tersebut  digunakan sebagai bahan baku industri coklat dalam negeri. Kakao umumnya diekspor dalam bentuk biji dengan kadar air sebesar 6% - 8% untuk kebutuhan industry (Vector, 2016)

Pohon cokelat kakao ini memiliki tinggi yang beragam sesuai dengan usia dari pohon kakao itu sendiri, akan tetapi tinggi kakao ini dijaga dengan sengaja agar tidak lebih dari 5 meter melalui peremajaan tanaman untuk memperbanyak dahan dengan harapan mampu meningkatkan produktifitas buah kakao. (Maulana, 2017).

 

A.      RUMUSAN MASALAH :

1.      Cara kerja alat pengering biji kakao?

2.      Berapa waktu untuk mengeringkan biji kakau dibutuhkan?

3.       Bagaimana hasil dari proses pengeringan biji kakao?


B.       TUJUAN YAITU :

1.      Mengetahui cara kerja alat pengering biji kakao jenis rotari.

2.      Mengetauhi waktu yang diperlukan dalam proses pengeringan biji kakao

3.      Menurunkan persentase kadar air dari basah menjadi kering pada biji kakao.


C.      MANFAAT YAITU:

1.      Memberikan informasi waktu  dalam proses pengeringan biji kakao tersebut.

2.      Memberikan informasi cara kerjanya alat pengering kakao tersebut.

3.      Memberikan informasi persentase kadar air dari basah menjadi kering pada biji kakao

 

 

BAB II

URAIAN MATERI

 

A. Tanaman Kakao

Kakao termasuk tanaman perkebunan berumur-umur tahunan. Tanaman tahunan ini dapat mulai berproduksi sekitar umur 3-4 tahun. Menurut Tjitrosoepomo (1988), tanaman kakao memiliki sistematik sebagai berikut:

Buah kakao berbentuk elip mempunyai panjang 15 cm -20 cm. Biji dan daging kakao ini sendiri tersusun sangat rapih di dalam kulit buah kakao, jika buah kakao dibelah menjadi dua maka susunan biji kakao dan dagingnya.

Kakao terdapat di tanaman lahan perkebunan yang kering, dan jika diusahakan secara baik dapat berproduksi sangat tinggi sehingga dapat menguntungkan secara ekonomis. Sebagai salah satu tanaman yang dimanfaatkan bijinya, maka biji kakao dapat dipergunakan untuk bahan pembuat minuman, campuran gula-gula dan beberapa jenis makanan (Hamidan, dkk.2017)

B.  Jenis-Jenis Alat Pengering

Dalam kehidupan sehari-hari ada berbagai macam jenis alat pengering yang sering digunakan yaitu sebagai berikut (Brooker, dkk. 1992):

1. Tray Dryer        

Tray Dryer untuk digunakan mengeringkan bahan-bahan yang tidak boleh diaduk saat pengeringan, sehingga didapatkan hasil berupa zat padat yang kering. Tray Dryer bisa juga digunakan dalam laju produksi kecil.

 

2. Spray Dryer

Spray Dryer digunakan untuk mengeringkan dan menguapkan larutan dan bubur hingga kering. hasil produk berupa zat padat yang kering.

  1. Contoh Soal Menghitung Uji Kadar Air Biji Kakao












  1. Fenomena dalam bioteknologi

 


 

Gambar alat pengering kakao menggunakan listrik

Fenomena yang sering kita jumpai disekitar lingkungan kita seperti tetangga kita yang sedang mengeringkan cokelat kakao masih menggunakan metode manual ataupun masih menggunakan mesin yang berenergi  listrik sehingga membuat mereka kesulitan saat mengeringkan dan tergantung kepada  listrik saat pengeringan tersebut, bahkan kalau listrik padam saat penjemuran kakao mereka harus terkendala dengan cuaca yang sering terjadi.

  1. Permasalaan konstekstual dalam bioteknologi dan solusinya

Masalah yang biasa dihadapi masyarakat dalam proses produksi, khususnya yang berhubungan dengan pengolahan pangan yaitu pengeringan bahan terutama pada musim penghujan. Sehingga bagus tidaknya proses pengeringan bahan sangat mempengaruhi dari kualitas biji kakao tersebut. (Fikri, 2007).

Solusinya yaitu Saat ini biji kakao dikeringkan langsung menggunakan alat pengering kakao tanpa dijemur di bawah terik sinar matahari, cara pengeringan alat ini cukup menjanjikan, karena pengeringan kakao dengan cara ini tidak terkendala dengan cuaca sedang terjadi, hemat energi, tidak bergantung dengan listrik, bisa digunakan siang ataupun malam, terlindung dari hujan. Oleh sebab itu perlu adanya inovasi baru mengenai desain alat pengering kakao skala industri kecil dan portable, bahkan  mudah dibawa kemana saja.

 

BAB IV

TEKNOLOGI DALAM BIDANG BIOTEKNOLOGI

A.  Alat Pengering Kakao

Dibawah ini merupakan gambar teknologi alat pengering cokelat tampak samping yang alat pengeringan ini memisahkan antara zat cair dan zat padat dari suatu bahan tertentu untuk mengurangi kandungan zat-zat cair dengan bahan yang menguap tersebut hingga suatu nilai yang sudah ditentukan. Pengeringan ini biasanya proses akhir dari suatu deretan operasi yang hasilnya nanti siap untuk dikemas, bahkan alat ini bisa juga digunakan untuk pengeringan biji pinang. Ada beberapa tujuan dari pengeringan kakao ini yaitu :

1.      Mempertahankan daya fsiologik bahan

2.      Agar produk dapat disimpan lebih lama

3.   Mendapatkan kualitas yang lebih baik lagi

4.   Menghemat biaya pengangkutan

Dalam proses pengeringan ini terjadinya karena adanya kandungan uap-uap air antar udara dan bahan yang ingin dikeringkan serta secara mekanis pengeringan ini bisa dilakukan dengan menggunakan dua metode dalam pengeringan antara lain :

1. Continuous Drying

Suatu pengeringan bahan dimana pemasukan dan pengeluaran bahan dilakukan terus menerus tanpa mematikan mesin pengering.

2. Batch Drying

Pengeringan dimana bahan-bahan yang dimasuk ke alat pengering sampai hingga mengering.

.


Gambar alat pengering biji kakao tampak samping

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Melalui hasil dan pembahasan pada penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa:

Cara kerja alat pengering biji kakao ini dengan memasukan biji kakao ke dalam drum pengeringan. Waktu yang diperlukan dalam proses pengeringan biji kakao yaitu selama 30 menit bila biji kakao masih memiliki dagingnya. Bila dilakukan penjemuran terlebih dahulu selama 1 hari sampai hilang daging pada biji kakao, maka pemanasan yang diperlukan selama 15 menit.

 

B. Saran

a.         Pengujian alat pengering ini bukan hanya dilakukan untuk biji kakao saja namun dapat juga dilakukan untuk biji-bijiaan pinang.

b.        Alat Pengering dapat dimodifikasi sedemikianrupa sehingga mudah dibawa atau bersifat portable.

c.         Penulis mengetahui bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu diminta kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran untuk membangun agar kedepanya makalah ini bisa diperbaiki hingga menjadi lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Fikri, K., 2007, Perancangan Mesin Pengering Biji Kakao Dengan Kapasitas 30 Kg Per Proses, Universitas Muhammadiyah Malang

Bulandari, S., 2016, Pengaruh Produksi Kakao Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Kolaka Utara, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

 Maulana, E., 2017, Perancangan Alat Pengering Biji Kakao Tipe Rotari Sederhana Pada Usaha Mandiri Di Desa Wiyono, Kabupaten Pesawaran, Universitas Lampung

Hamidan, Dkk., 2017, Pengaruh Tingkat Keberhasilan Pemindahan Bantalan Bunga Kakao (Theobroma Cacao L) Melalui Pemilihan Bantalan Bunga Kakao Aktif Dan Non Aktif Dengan Teknik Okulasi Yang Berbeda, Universitas Gunung Leuser

Vector, AP., 2016, Aplikasi Infrared Heater Untuk Mesin Pengering Biji Kakao Dengan Metode Pengendali PI, Universitas Pancasila Indonesia

 

                                                                                                                                                                                             BUKTI CEK PLAGIASI



 

 

 

Comments